03 Juni 2009

Sebuah Contoh Hati yang Ridho

Setiap kejadian dari sisi iman dihati ada Af'al NYA (Pekerjaan Allah). dibalik kejadian ada hikmah dan pelajaran dari NYA bagi kaum yg diberi PetunjukNYA dan yg dikehendakiNYA.
Coba kita lihat orang yg berenang di kolam renang maupun di pantai (berenang ya..!! Bukan main air atau cuci mata, he..he ). Untuk yg berakal jadi sebuah itibar. Kenapa ya mereka bisa "ngambang diair", bisa kesana kemari tanpa takut tenggelam ? Sesungguhnya bukan krn mereka belajar bagaimana cara berenang itu sendiri. Yang terpenting dalam berenang itu adalah rasa hati dan jiwa yg pasrah dan tidak protes kalau kita berada di air. Mereka merasa senang kepada air dan akhirnya mereka bisa "bercengkrama" dng air.

Coba kita bayangkan kalau kita sdg berenang dikolam yg dalam, lalu hati kita tidak nyaman,khawatir ada apa2 nantinya, perhatian kita kpd jarak yg akan kita seberangi.. Wah..yakin saya pastilah baru dapat jarak 10 meter kita sdh habis tenaga, dlm berenangpun mencapai tepian tidak dapat kita nikmati. Dan akhirnya kita kehabisan nafas dan tenggelam (bendera kuning..deh).

Begitu juta dalam mengarungi lautan takdir Allah, harus kita latih hati dan jiwa kita agar senang dan suka akan takdir kita yg sdh ditetapkan oleh Allah (Didalam hati ya.. Tidak ada sangkut pautnya dng ikhtiar yg terbenani syariat yaitu ikhtiar). Sehingga diri kita mengarungi lautan takdir hidup kita (tetap dlm konteks patuh pd syariat dan mengEsakan Allah) hati dan jiwa kita tenang, ridho sehingga diri kita "selaras" dng takdirNYA lahir dan batin. Bahkan diri kita menjadi TakdirNYA itu sendiri, diri kita menjadi ""KEHENDAKNYA" itu sendiri. Dimana situasi hati kita tidak ada protes bahkan mata hati kita selalu dapat ber musyahadah (menyaksikan) SANG PEMBUAT TAKDIR dibalik lautan takdirNYA.
Itulah juga yg dimaksud dng menjadi Hamba ALLAH.. Seperti bayangan manut saja dng pemilik bayangan.

Semoga.. amiin ya Rabb..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar